Fermentasi Urin dengan menggunakan SOT HCS
Fermentasi Urin bertujuan
menghasilkan pupuk cair dengan bahan dasar urin dengan komposisi yang
dihasilkan menjadi lebih baik. Salah satu dari reaksi positif yang terjadi dari
fermentasi ini adalah adanya pengikatan Nitrogen yang lebih tinggi oleh mikroba
selain sebagai dekomposer.
Dengan difermentasi, bau khas urin
juga akan hilang karena berkurangnya jumlah gas amoniak, fermentasi dengan SOT
juga dapat menekan pertumbuhan jamur dan bakteri yang merugikan tanaman, tetapi
dapat hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik, dan mikroorganisme
bermanfaat lainnya.
Proses
Fermentasi Urin
Alat
dan Bahan :
- Tong plastik bertutup atau bisa memanfaatkan ember bekas cat tembok
- Gelas ukur atau gayung 1 liter
- Pengaduk
- Masker bila perlu (untuk yang tidak biasa dengan aroma urin…hehehe)
- Sarung tangan plastik
- SOT HCS
- Gula Pasir
Takaran :
Berikut adalah takaran perbandingan
kebutuhan bahan-bahan :
- Urin ternak (kelinci, kambing, sapi) : 10 liter
- SOT HCS : 100 ml (± 10 tutup botol SOT HCS)
- Gula pasir : 2 (dua) sendok makan
Cara Kerja :
- Masukkan urin yang akan difermentasi ke dalam tong plastik.
- Ambil dan masukkan ± 500 ml urin ke dalam gelas ukur atau gayung, masukkan SOT HCS dan gula pasir, kemudian aduk sampai larut.
- Larutan SOT HCS tersebut kemudian masukkan ke dalam tong plastik yang telah berisi urin.
- Aduk larutan urin sehingga larutan SOT HCS tercampur dan larut dengan sempurna.
- Tutup tong plastik dan biarkan fermentasi berlangsung selama 1 x 24 jam
- Setelah selesai buka penutup dan biarkan dulu. fermentasi yang berhasil ditandai dengan terjadinya perubahan terutama aroma yang sudah tidak berbau urin lagi.
- Pupuk hasil fermentasi urin siap digunakan.
- Pupuk hasil fermentasi urin ini akan lebih baik lagi bila memanfaatkan urin dari hewan ternak yang telah menerapkan pola HCS dalam pemeliharaannya.
Aplikasi
Pupuk Organik Hasil Fermentasi Urin
Pupuk diaplikasikan dengan
mencampurnya ke dalam air, berikut adalah beberapa cara aplikasi untuk tanaman
dengan cara penyemprotan atau dikocorkan
1.
Penyemprotan
Dosis urin hasil fermentasi untuk
setiap tanki semprot (kapasitas ± 14 liter) :
- Urin Kelinci : 250 ml (atau setara ukuran 1 gelas air mineral)
- Urin Kambing : 750 ml (setara ukuran 3 gelas air mineral)
- Urin Sapi : 1500 ml (setara ukuran 6 gelas air mineral)
Cara Pencampuran :
- Hasil Fermentasi sesuai dosis perbandingan diatas dimasukkan ke dalam Tangki semprot.
- Tambahkan 8 tutup SOT (yang telah dilarutkan dalam 1 liter urin bersama gula)
- Tambahkan air hingga tanki semprot penuh
- Biarkan 15 menit sebelum larutan digunakan
- Baru kemudian gunakan untuk menyemprot tanaman
2.
Dikocorkan
Pupuk juga bisa langsung dikocor
atau dikucurkan langsung ke bagian akar tanaman dengan dosis sebagai berikut
(dosis dengan urin dari kambing, urin dari hewan lain tinggal lihat
perbandingan di atas) :
- Tanaman Kecil ( tomat, lombok, mentimun, pare, kacang, dll ). Dikocor pada bagian akar ± 1/4 gelas air mineral.
- Tanaman Besar ( mangga, jambu, belimbing, asem, klengkeng, dll ). Lakukan pengocoran pada bagian akar 1 – 2 gelas air mineral (250 – 500 ml)